Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Semua tentang Estuari, Sumber Kehidupan Ekosistem
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Semua negara
- •
- Lainnya
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Estuari adalah komponen penting dari ekosistem laut, menjadi habitat bagi berbagai spesies.
- Estuari juga berperan sebagai penyangga bencana alam, menyerap karbon, dan meningkatkan kualitas air.
- Estuari memiliki nilai ekonomi karena dikaitkan dengan produksi sumber daya perikanan, pengembangan industri pariwisata, dan berbagai penggunaan lainnya. Upaya perlindungan internasional diperlukan.
Rawa
Rawa adalah wilayah pesisir yang secara berkala terendam dan terpapar air laut karena pasang surut. Umumnya terdiri dari berbagai sedimen seperti pasir, lumpur, dan batuan, dan merupakan rumah bagi berbagai ekosistem serta berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah bencana alam.
Estuari Seocheon Terdaftar Sebagai Warisan Dunia UNESCO
Pentingnya Rawa
Pertama, rawa adalah komponen penting dari ekosistem laut. Di sini, banyak spesies hidup dan berinteraksi satu sama lain untuk mempertahankan ekosistem yang seimbang. Hewan-hewan yang paling umum adalah krustasea seperti kerang, kepiting, dan udang, serta ikan dan burung. Hewan-hewan ini berfungsi sebagai sumber makanan yang sangat membantu kehidupan manusia dan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem laut.
Kedua, rawa berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah bencana alam. Rawa dapat mengurangi dampak bencana alam seperti banjir dan badai dengan memperlambat aliran air. Selain itu, rawa juga dapat mencegah erosi pantai dan meringankan kenaikan permukaan laut.
Terakhir, rawa juga memiliki nilai sebagai sumber daya wisata. Dengan pemandangannya yang indah dan berbagai spesies yang dapat dijumpai, rawa menarik banyak wisatawan. Rawa juga dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian ekologi.
Berbagai Anggota Ekosistem Rawa
Ekosistem rawa terdiri dari berbagai anggota.
Di antara mereka, anggota yang paling penting adalahfauna bentik (benthos) .
Fauna bentik merujuk pada hewan yang hidup di dasar laut, terutama krustasea seperti kerang, kepiting, dan udang, serta moluska dan annelida. Hewan-hewan ini membentuk dasar rantai makanan di ekosistem rawa dan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan rawa dengan mengurai bahan organik.
Anggota utama lainnya adalahtumbuhan halofit.
Tumbuhan halofitadalah tumbuhan yang tumbuh di tanah yang asin, spesies yang paling umum adalah rumput laut, rumput laut, dan salicornia. Tumbuhan ini mengikat tanah rawa, menyerap karbon dioksida dari atmosfer untuk mengurangi perubahan iklim. Mereka juga melakukan fotosintesis untuk menghasilkan oksigen yang membantu pernapasan makhluk hidup di sekitarnya.
Ikan dan burung
Ikan memakan fauna bentik atau tumbuhan halofit, sementara burung memakan fauna bentik atau ikan. Mereka mensirkulasikan energi melalui rantai makanan di ekosistem rawa dan membantu menjaga stabilitas ekosistem dengan mengatur populasi.
Manusia
Manusia melakukan berbagai aktivitas di rawa, seperti memanen makanan laut atau menikmati wisata. Namun, jika aktivitas ini berlebihan, dapat merusak keseimbangan ekosistem rawa, jadi harus diperhatikan.
Dampak Rawa pada Lingkungan Bumi
Rawa memainkan peran yang sangat penting dalam lingkungan bumi.
- Pertama, rawa adalah penyerap karbon: Rawa menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Mikroorganisme, tumbuhan, dan sedimen di rawa menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi bahan organik, yang kemudian disimpan dalam sedimen. Melalui proses ini, rawa diketahui menyerap sekitar 260.000 ton karbon dioksida per tahun. Ini setara dengan jumlah karbon dioksida yang dilepaskan oleh sekitar 200.000 mobil per tahun, yang memainkan peran besar dalam mengurangi pemanasan global.
- Kedua, rawa berkontribusi pada perbaikan kualitas air: Mikroorganisme dan fauna bentik di rawa mengurai dan menghilangkan polutan dari air, yang meningkatkan kualitas air di wilayah pesisir dan menjaga kesehatan ekosistem laut. Rawa juga menyaring sedimen yang mengalir dari sungai untuk melindungi garis pantai dan meminimalkan kerusakan akibat badai atau gelombang pasang.
- Ketiga, rawa adalah habitat bagi berbagai spesies: Rawa memainkan peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Di sini, banyak spesies seperti burung laut, ikan, kepiting, dan kerang hidup dan berinteraksi satu sama lain untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, belakangan ini, keanekaragaman hayati menurun akibat pengembangan rawa dan polusi, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi hal ini.
Nilai Ekonomi dan Pemanfaatan Rawa
Rawa memiliki berbagai nilai ekonomi.
- Sumber daya perikanan: Berbagai spesies yang hidup di rawa adalah sumber daya perikanan dan dapat menghasilkan keuntungan ekonomi melalui kegiatan perikanan. Menurut Badan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Indonesia, pada tahun 2010, nilai produksi perikanan di rawa Indonesia mencapai 1,292,6 triliun rupiah.
- Nilai wisata: Rawa populer sebagai tujuan wisata ekologi, menarik banyak wisatawan yang menghasilkan keuntungan ekonomi dan berkontribusi pada revitalisasi masyarakat setempat. Di luar negeri, lahan basah pesisir di Georgia timur Amerika Serikatterkenal sebagai tujuan wisata ekologi yang populer, dikunjungi oleh ratusan ribu wisatawan setiap tahun yang memberikan keuntungan besar bagi ekonomi daerah.
- Penggunaan yang beragam: Rawa dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tambak garam, tambak budidaya, dan bahan bangunan. Pasir dan tanah liat berkualitas tinggi dapat diekstraksi untuk digunakan sebagai bahan bangunan, atau digunakan untuk memproduksi garam di tambak garam, dan lahan dapat diubah menjadi lahan pertanian atau industri melalui reklamasi.
Upaya Internasional untuk Melindungi Rawa
Untuk melestarikan dan menggunakan rawa secara berkelanjutan, diperlukan kerja sama dan upaya internasional.
Sebagai bagian dari upaya ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah membuat daftar "100 Rawa Teratas di Dunia" sejak tahun 1998, dan telah berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya rawa dan nilainya untuk konservasi. Konvensi Ramsar juga merupakan perjanjian internasional untuk melindungi lahan basah yang diadopsi pada tahun 1971 di Ramsar, Iran, dan mulai berlaku pada tahun 1975. Perjanjian ini telah diratifikasi oleh 170 negara di seluruh dunia, dan Korea Selatan bergabung pada tahun 1997 sebagai anggota ke-101.
Pemerintah Korea Selatan juga telah berupaya melalui undang-undang Pelestarian Lahan Basah (1999), bergabung dengan Konvensi Ramsar (1997), dan memutuskan untuk menghentikan proyek reklamasi Saemangeum (2010), dan pada Juli 2021, rawa-rawa di Seocheon, Gochang, Shinan, dan Boseong-Suncheon terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO, mengakui nilai rawa secara internasional.